Senin, 30 November 2015

Neraca | Pengertian dan Contoh Neraca

Pengertian Neraca
Laporan Posisi Keuangan (balance sheet atau statement of financial position) atau yang biasa dikenal sebagai NERACA adalah suatu bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan atau entitas bisnis yang dihasilkan dalam suatu periode akuntansi dimana menunjukkan posisi atas keuangan perusahaan atau entitas bisnis tersebut pada akhir periode akuntansi tersebut yang bisa menjadi dasar dalam menghasilkan keputusan bisnis.


Struktur Neraca

Posisi Neraca Keuangan terdiri atas Dua (2) pos yaitu Aktiva (Aset) dan Pasiva. Dua pos tersebut terdiri atas 3 unsur yang terdiri atas aset (aktiva), dan pada pos Pasiva terdiri atas kewajiban atau hutang (liabilitas), dan ekuitas atau modal (equity). ketiganya dihubungan dengan prinsip persamaan dasar akuntansi berikut: 


Aktiva = Kewajiban (Utang) + Modal


neraca
Neraca

Informasi yang bisa disajikan didalam neraca diantaranya posisi atas sumber kekayaan perusahaan atau entitas dan sumber dari pembiayaan untuk mendapatkan/memperoleh kekayaan perusahaan tersebut didalam suatu periode akuntansi. baik itu 3 bulan, 4 bulan atau tahunan.

Pernyataan Standar Akutansi Keuangan
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) menyatakan bahwa dalam neraca harus disebutkan
  • Entitas bisnis menyajikan aktiva lancar terpisah dari aktiva tidak lancar dan hutang (kewajiban) jangka pendek terpisah dari hutang (kewajiban) jangka panjang terkecuali pada indistri atau jenis usaha tertentu yang diatur dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan khusus. Aktiva lancar disajikan dengan menurut pada urutan likuiditas (kelancaran) dan sedangkan utang atau kewajiban disajikan berdasarkan urutan jatuh tempo
  • Entitas binsis wajib mengungkapkan informasi nominal jumlah tiap aktiva yang akan diterima serta utang (kewajiban) yang dibayar sebelum dan sesudah 1 tahun (12 bulan) dari tanggal neraca.
  • Jika perusahaan (entitas bisnis) meyediakan barang dan jasa didalam siklus operasional perusahaan yang bisa diidentifikasikan dengan jelas, maka klasifikasi aktiva lancar dan tidak lancar serta utang jangka pendek dan utang jangka panjang dalam sebuah neraca memberi informasi yang bermanfaat dgn membedakan aktiva bersih sebagai modal kerja dengan aktiva yang digunakan untuk operasi perusahaan jangka panjang

Bentuk Neraca

Bentuk Neraca dalam laporan keuangan perusahaan umumnya lebih sering menggunakan bentuk yang memanjang kebawah, walau tak jarang pula yang menggunakan bentuk neraca keuangan kesamping, kesemuanya boleh boleh saja diterapkan dalam neraca. Dalam penerapan bentuk suatu neraca keuangan hendaknya disesuaikan bentuknya dengan jumlah pos akun yang digunakan oleh prusahaan. bentuk neraca yang memancang ke bawah lebih efektif untuk digunakan apabila akun dalam perusahaan tersebut banyak.
Bentuk Neraca keuangan yang memanjang ke bawah ini biasa disebut dengan istilah bentuk Stafel. Perusahaan besar yang memiliki pos atau akun yang banyak seringkali menggunakan bentuk ini. dan bentuk neraca yang menyamping disebut juga dengan Bentuk Skontro. bentuk neraca model ini akan dengan mudah untuk diterapkan apabila akun dan juga nilai yang ada pada perusahaan jumlahnya sedikit.

Contoh Neraca

Berikut saya berikan salah satu contoh Neraca yang sederhana:
Neraca Model Skontro
NERACA PT ALI
Per 31 Desember 2015
Aktiva Kewajiban dan Ekuitas
Kas Rp xxx
kewajiban

Piutang Rp xxx
Utang Jangka Pendek Rp xxx
Persediaan Rp xxx
Utang Jangka Panjang Rp xxx
Total Aset Lancar
Rp xxx Total Kewajiban
Rp xxx
Aktiva Tetap

Ekuitas

Tanah  Rp xxx
Modal Rp xxx
Bangunan Rp xxx
Laba Ditahan Rp xxx
Total Aset Tetap
Rp xxx Total Equitas
Rp xxx
TOTAL AKTIVA Rp xxx TOTAL PASIVA Rp xxx
Neraca Model Stafel
NERACA PT ALI
Per 31 Desember 2015
Harta

Kas
Rp xxx

Piutang
Rp xxx

Persediaan
Rp xxx

Total Aset Lancar

Rp xxx

Aktiva Tetap



Tanah 
Rp xxx

Bangunan
Rp xxx

Total Aset Tetap

Rp xxx
Total Harta Rp xxx





Kewajiban dan Ekuitas

kewajiban




Utang Jangka Pendek Rp xxx


Utang Jangka Panjang Rp xxx

Total Kewajiban

Rp xxx











Ekuitas




Modal Rp xxx


Laba Ditahan Rp xxx

Total Ekuitas

Rp xxx





Total Kewajiban dan Ekuitas Rp xxx
Tentu contoh diatas hanyalah contoh laporan neraca yang sangat sederhanya, nyatanya masih banyak detail detail lain yang ada dalam neraca. namun setidaknya contoh diatas sudah menggambarkan secara umum tentang pengertian neraca dan bentuk contoh neraca keuangan

sumber : http://nichonotes.blogspot.co.id/2015/02/neraca-pengertian-dan-contoh-neraca.html

Laporan Laba Rugi

Pengertian Laporan Laba Rugi adalah mengukur kinerja keuangan perusahaan selama satu periode tertentu. Laporan ini mencerminkan aktivitas operasi perusahaan. Menurut Van Horne dan Wachowicz (2005:193) laporan laba rugi merupakan ringkasan dari pendapatan dan biaya perusahaan selama periode tertentu, diakhiri dengan laba atau kerugian bersih untuk periode tersebut.

Laporan laba rugi terutama menyajikan informasi kinerja. Informasi kinerja perusahaan diperlukan untuk menilai perubahan potensial sumber daya ekonomi yang mungkin dikendalikan di masa depan. Informasi kinerja bermanfaat untuk memprediksi kapasitas perusahaan dalam menghasilkan arus kas dari sumber daya yang ada. Di samping itu, informasi tersebut juga berguna dalam perumusan pertimbangan tentang efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan tambahan sumber daya.
Berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan (2004:1.14) dinyatakan bahwa laporan laba rugi yang lengkap minimal harus mencakup pos-pos sebagai berikut:
  1. pendapatan;
  2. laba rugi usaha;
  3. beban pinjaman;
  4. bagian dari laba atau rugi perusahaan afiliasi dan asosiasi yang diperlakukan menggunakan metode ekuitas;
  5. beban pajak;
  6. laba atau rugi dari aktivitas normal perusahaan;
  7. pos luar biasa;
  8. hak minoritas; dan
  9. laba atau rugi bersih untuk periode berjalan.

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (2004:1.15) menyarankan agar perusahaan menyajikan rincian beban di laporan laba rugi atau di catatan atas laporan keuangan dengan menggunakan klasifikasi yang didasarkan pada sifat atau fungsi beban di dalam perusahaan.
Pembagian laba pada laporan laba rugi terdiri atas lima bagian laba, yakni:
  1. Laba kotor
    Laba kotor merupakan suatu pengukuran pendapatan langsung perusahaan atas penjualan produknya selama satu periode akuntansi.
    Laba kotor = Pendapatan dari penjualan bersih–Harga pokok penjualan Laba kotor mengindikasikan secara langsung seberapa jauh perusahaan mampu menutupi biaya produknya.
  2. Laba operasi
    Laba operasi merupakan selisih antara penjualan dengan seluruh biaya dan beban operasi. Laba operasi dapat digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan perusahaan memperoleh pendapatan dari kegiatan bisnis utamanya.
  3. Laba sebelum pajak
    Laba sebelum pajak adalah jumlah laba sebelum pajak penghasilan yang ditentukan menurut Standar Akuntansi Keuangan. Laba ini tidak berpengaruh pada jumlah pajak penghasilan yang sebenarnya  bagi pemakai laporan keuangan dalam hal pengambilan keputusan.
  4. Laba bersih
    Laba bersih mengindikasikan profitabilitas perusahaan. Laba bersih adalah kelebihan penjualan bersih terhadap harga pokok penjualan dipotong beban operasi dan pajak penghasilan. Faktor-faktor yang mempengaruhi laba bersih perusahaan adalah pendapatan, beban pokok penjualan, beban operasi, dan tarif pajak penghasilan.
  5. Laba dari operasi berjalan
    Merupakan laba dari bisnis perusahaan yang sedang berjalan setelah bunga dan pajak. Laba ini juga disebut laba sebelum pos luar biasa dan operasi dalam penghentian.

Format Laporan Laba Rugi

Ada dua format laporan laba rugi yang umumnya dipergunakan dalam aktivitas pelaporan keuangan perusahaan, yakni:
a. Single-Step Income Statement
Dalam bentuk single step, semua pendapatan dan keuntungan yang termasuk unsur operasi ditempatkan pada bagian awal laporan laba rugi, diikuti dengan seluruh beban dan kerugian yang termasuk  kategori operasi. Selisih antara total pendapatan dan keuntungan dan total beban dan kerugian menghasilkan laba operasi. Berikut ini adalah contoh single-step income statement:
Laporan Laba Rugi
b. Multiple-Step Income Statement
Laporan ini memisahkan transaksi operasi dari transaksi non-operasi, juga menandingkan biaya dan beban dengan pendapatan yang berhubungan. Pengungkapan laba operasional akan memperlihatkan perbedaan antara aktivitas biasa dengan aktivitas yang tidak biasa atau insidentil.
Berikut ini adalah contoh multiple-step income statement:
Pengertian Laporan Laba Rugi 
sumber : http://www.landasanteori.com/2015/10/pengertian-laporan-laba-rugi-perusahaan.html

Penjelasan Neraca Saldo


Neraca Saldo adalah suatu buku yang memiliki isi berupa daftar yang memaparkan kumpulan saldo berasal dari data yang dimiliki oleh setiap rekening dari pihak- pihak terkait. Neraca saldo biasanya memiliki beberapa kolom utama yang digunakan dalam melakukan sautu pendataan. Kolom – kolom tersebut antara lain kolom neraca itu sendiri, kolom harga pokok produksi, kolom perkiraan besar kecilnya keuntungan atau kerugian dari suatu transaksi dan kolom pembelian serta penjualan. Neraca Saldo pada umumnya dikeluarkan pada saat periode akhir untuk digunakan sebagai bahan evaluasi. Hal tersebut karena neraca ini akan menunjukan kesetabilan perekonomian yang didapat melalui suatu aktivitas ekonomi yang dijalankan selama prosesnya. Neraca Saldo berfungsi untuk mendeteksi setiap kesalahan matematika yang telah terjadi dalam sistem akuntansi double-entry yaitu pembukuan berpasangan. Dalam neraca jika disediakan dan terdapat total debit sama dengan total kredit yang dipaparkan secara jelas maka dapat dikatakan bahwa neraca saldo dianggap seimbang serta tidak boleh ada kesalahan matematika yang ditemui dalam buku besar akutansi pihak tersebut. Namun, ini tidak berarti tidak ada kesalahan dalam sistem akuntansi perusahaan. Sebagai contoh, transaksi diklasifikasikan tidak benar atau mereka hanya hilang dari sistem masih bisa ada kemungkinan kesalahan akuntansi yaitu berupa materi yang tidak akan terdeteksi oleh prosedur neraca saldo.

Contoh dari Neraca Saldo

Neraca Saldo
Neraca saldo juga dapat berupa sebuah worksheet pembukuan di mana saldo semua buku besar yang dikompilasi ke dalam kolom debit dan kredit. Sebuah perusahaan menyiapkan neraca saldo secara berkala, biasanya pada akhir setiap periode pelaporan. Tujuan umum menghasilkan neraca saldo adalah untuk memastikan entri dalam sistem pembukuan perusahaan secara matematis dan benar. Neraca saldo biasanya disiapkan oleh pemegang buku atau akuntan yang telah menggunakan daybooks atau buku harian akutansinya untuk mencatat transaksi keuangan dan kemudian mempostingnya ke buku besar nominal dan buku besar pribadi. Neraca saldo adalah bagian dari sistem pembukuan double-entry dan menggunakan format account ‘T’ klasik untuk menyajikan nilai-nilai yang didapat melalui segala aktifitas ekonomi yang berupa transaksi debit dan kredit.
Demikian penjelasan singkat mengenai neraca saldo, semoga artikel rangkaian kali ini nantinya dapat berguna dan bermanfaat bagi anda semua. Baca juga artikel menarik lainnya, seperti Neraca Pembayaran, Pengertian Jangka Sorong, Fungsi Jangka Sorong dan Rangkaian Sirine.

sumber : http://komponenelektronika.biz/neraca-saldo-manfaat-dan-kegunaannya.html

Buku Besar Akuntansi

Pengertian

Buku besar / Ledger adalah kumpulan akun-akun yang digunakan untuk meringkas transaksi yang telah dicatat dalam jurnal. Buku besar juga dapat diartikan tahapan catatan terakhir dalam akuntansi book of final entry yang menampung ringkasan data yang sudah dikelompokan atau diklasifikasikanyang berasal dari jurnal.
Akun buku besar kadang-kadang tidak mencerminkan data secara rinci, seperti rekening Utang, Piutang dan Persediaan Barang Dagang. Untuk mengetahui Utang, Piutang dan Persediaan Barang Dagang secara rinci, diperlukan rekening-rekening lain yang dikelompokkan dalam suatu buku atau kumpulan kartu-kartu yang disebut buku besar pembantu (subsidiary ledger). Dengan demikian ada buku besar pembantu utang, buku besar pembantu piutang dan buku besar pembantu barang dagang.

Bentuk Buku Besar

Bentuk Buku Besar yang biasa digunakan adalah : 
1. Bentuk T (T account) Bentuk buku besar ini adalah yang paling sederhana dan hanya berbentuk seperti huruf T besar. Sebelah kiri menunjukan sisi Debet dan sebelah kanan menunjukan sisi Kredit. Nama akun diletakan di kiri atas dan kode akun diletakan di kanan atas. Contoh buku besar bentuk T :
Nama Akun : Kas                                                                                      Kode : 101


2.Bentuk Skontro; Buku besar bentuk skontro biasa disebut bentuk dua kolom. Skontro artinyasebelah menyebelah(dibagi dua) yaitu sebelah debet dan sebelah kredit. Contoh buku besar skontro : 
Nama Akun : Utang Usaha                                                                                    Kode : 201

Tanggal
Keterangan
Ref
Debet
Tanggal
Keterangan
Ref
Kredit











3. Bentuk  staffle (berkolom saldo tunggal)
Bentuk ini digunakan jika diperlukan penjelasan dari transaksi yang realtif banyak. contohnya dibawah ini :



4. Bentuk Staffle berkolom saldo rangkap
Bentuk ini hamper sama dengan bentuk kolom saldo tunggal. Hanya perbedaannya kolom saldo dibagi dua kolom yaitu kolom debet dan kolom kredit, contohnya di bawah ini :



Keterangan:
1.        Diisi tanggal transaksi secara kronologis
2.        Diisi penjelasan transaksi
3.        Diisi sumber posting dan halaman jurnal
4.        Diisi jumlah uang yang didebet
5.        Diisi jumlah uang yang dikredit
6.        Dan 7 Diisi saldo uang yang didebet ataupun dikredit

Posting ke buku besar

Pencatatan ke  dalam Buku Besar (Posting)
Pencatatan saldo awal dari data neraca awal (jika perusahaan sudah berdiri sebelum periode bersangkutan). Rekening yang ada di sisi debet neraca dicatat sebagai saldo debet dan rekening yang di sisi kredit neraca dicatat sebagai saldo kredit. Pencatatan tanggal terjadinya transaksi yang diambilkan dari tanggal transaksi pada jurnal, ke kolom tanggal rekening buku besar yang bersangkutan.
Pencatatan keterangan yang diambilkan dari keterangan/uraian dari jurnal ke kolom keterangan pada rekening buku besar yang bersangkutan.
Pencatatan jumlah debet dalam jurnal ke kolom debet rekening yang bersangkutan, dan mencatat jumlah kredit dalam jurnal ke kolom kredit rekening yang bersangkutan.
Pencatatan nomor halaman jurnal ke kolom referensi (Ref) rekening buku besar yang bersangkutan
Jika rekening dalam jurnal sudah dibukukan ke dalam rekening buku besar, di kolom referensi jurnal dicatat nomor kode rekening yang bersangkutan.
Jika digunakan rekening yang berbentuk tiga kolom atau empat kolom, carilah saldonya dengan cara membandingkan antara jumlah saldo dengan pencatatan transaksi tersebut. Pencatatan debet akan menambah saldo debet atau mengurangi saldo kredit, sedangkan pencatatan kredit akan mengurangi saldo debet atau menambah saldo kredit.
Sebagai contoh pada tanggal 1 Juli 2006 cleaning service Khrisna menerima uang tunai sebesar Rp 30.000.000,00 sebagai setoran investasi Khrisna dalam perusahaannya.
Transaksi tersebut dicatat dalam jurnal umum sebagai berikut :



Teknik Pengkodean Buku Besar

Pengkodean kolom Reff dalam Buku Besar diambilkan dari Buku Jurnal pada saat transaksi dipindahkan ke Buku Besar, atau dengan kata lain bahwa pemberian kode di buku besar dilakukan saat posting dilakukan. Misalnya dalam kolom referensi (Ref) Buku Jurnal ditulis nomor 111 dan 311. Artinya data yang bersangkutan sudah dipindahkan ke dalam buku besar akun nomor 111 dan 311. Dalam buku besar akun yang di debit (Kas) dalam kolom referens ditulis JU-1 artinya data yang bersangkutan diposting dari Jurnal Umum halaman. Demikian pula untuk akun yang di kredit.

Jurnal Umum

Penjelasan Tentang Jurnal Umum




Kali ini saya akan membahas tentang penjelasan Jurnal Umum : Pengertian Bentuk :dan proses pencatatannya. Berikut penjelasan tentang Jurnal Umum.
Pengertian Jurnal

Secara etimologi, jurnal berasal dari bahasa Prancis, yaitu “jour” yang artinya hari. oleh orang-orang  bisnis ditulis jurnal yang berarti buku harian. Jurnal adalah alat atau media untuk mencatat transaksi yang terjadi dalam suatu perusahaansecara kronologis sesuai urutan waktu dengan menunjukkan nama akun dan jumlah uang. Pencatatan jurnal bertujuan untuk mengurangi kesalahan dan menutup kelemahan pencatatan bukti transaksi jika pencatatan transaksi dilakukan secara langsung ke buku besar. Dalam dunia akuntansi, jurnal merupakan catatan buku pertama (Books of Original Entry).
Jurnal memudahkan perusahaan untuk mencatat akun yangterpengruh oleh transaks. Hal ini disebabkan jurnal menganalisis akun yang terjadi dalam suatu perusahaan. Secara umum jurnal memiliki fungsi sebagai berikut.

a.       Fungsi mencatat, artinya jurnal digunakan untuk menentukan akun dan jumlah transaksi untuk dicatat.

b.      Fungsi historis, artinya pencatatan transaksi pada jurnal dilakukan secara kronologis  (dengan mendahulukan transaksi yang lebih dahuli) berdasarkan urutan tanggal transaksi

c.       Fungsi analisis, artinya menentukan nama akun, jumlah uang yang dicatat, dan sisi debit/kreditnya pencatatan sehingga perlu menganalisis bukti transaksi terlebih  untuk dicatat pada jurnal.

d.      Fungsi instruktif, artinya jurnal digunakan sebagai perintah (sesuai dengan yang tercatat pada jurnal) mendebit atau mengkreditkan akun beserta jumlahnya. Jika instruksi jurnal tidak diikuti, pengisian akun akan salah.

e.      Fungsi informatif, artinya jurnal menyajikan tanggal, nama akun, keterangan singkatan mengenai transaksi, dan jumlah uang dalam suatu transaksi.
Bentuk Jurnal Umum

Jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi pada perusahaan jasa adalah jurnal umum. Jurnal umum terdiri atas dua kolom, yaitu kolom debit dan kredit. Keberadaan dua kolom menunjukan jurnal umum telah memenuhi fungsi analisis, yaitu menentukan nama akun, jumlah uang yang dicatat, dan sisi debit/kreditnya pencatatan. Bentuk jurnal umum dua kolom sebagai berikut



Halaman : (1)
Tanggal
(9)
Akun/Keterangan
(3)
Ref
(4)
Debit
(5)
Kredit
(6)



Keterangan :

(1) Halaman pada jurnal di sudut kanan atas sebagai referensi informasi keuangan pada buku besar.

(2) Kolom tanggal terbagi atas dua bagian. Di bagian kiri digunakan untuk mencatat tahun dan bulan yang ditulis pada baris pertama. Bagian kanan untuk mencatat tanggal sesuai urutan terjadinya transaksi.

(3) Kolom akun ditulis sesuai transaksi yang memengaruhinya disertai keterangan singkat tantang transaksi.

(4) Kolom ref (referensi) digunakan untuk mencatat kode akun. Kolom ref ditulis jika akan dipindahkan ke buku besar (posting). Sebelum dilakukan pemindahan kolom ref tetap dalam keadaan kosong.

(5) Kolom debit digunakan untuk mencatat jumlah akun yang didebit.

(6) Kolom kredit digunakan untuk mencatat jumlah akun yang dikredit.
Proses Pencatatan Jurnal Umum

Jurnal umum berfungsi untuk memudahkan penyajian laporan keuangan suatu perushaan jasa selama satu periode tertentu. Prosedur dalam mencatat transaksi dalam jurnal sebagai berikut.

a.       Kolom (2) untuk mencatat tanggal terjadinya transaksi sesuai bukti transaksi. Penulisan tahun dan bulan ditulis ada baris pertama dan cukup ditulis sekali.

b.      Kolom (3) untuk mencatat nama akun sesuai transaksi. Nama akun yang didebit ditulis sebelah kiri dan akun yang kredit ditulis agak menjorok kekanan. Keterangan transaksi ditulis secara singkat.

c.       Kolom (4) untuk mencatat nomer kode akun.

d.      Kolom (5) untuk menulis jumlah akun debit.

e.      Kolom (6) untuk menulis jumlah akun kredit.

Apabila pencatatan jurnal dalam satu halaman telah penuh, kolom debit dan kredit dijumlahkan. Selanjutnya, jumlah kolom debit dan kredit ditulis pada halaman jurnal baru. Pada kolom akun ditulis “jumlah dipindahkan”. Cantumkan tanggal transaksi terakhir dan tulis kode angka 4 pada kolom referensi.

sumber : http://rianmeigiana.blogspot.co.id/2015/09/penjelasan-tentang-jurnal-umum.html

Jurnal Khusus Perusahaan Dagang

Jurnal Khusus Perusahaan Dagang - (Special Journal) 
Transaksi perusahaan dagang secara garis besar terdiri atas transaksi pembelian, penjualan, penerimaan kas, dan pengeluaran kas. Transaksi-transaksi tersebut terjadi secara rutin atau berulangulang selama satu periode akuntansi. Oleh karena itu, pencatatan transaksi perusahaan dagang dilakukan dalam jurnal khusus. Namun, untuk transaksi yang jarang terjadi tetap dicatat dalam jurnal umum. Misalnya, transaksi pengembalian barang (retur) dan potongan.
Jurnal khusus adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi yang terjadi berulang-ulang dan sejenis. Dalam jurnal khusus, setiap jenis transaksi dikelompokkan berdasarkan jenis transaksinya sehingga pencatatannya lebih mudah. Oleh karena itu, tujuan peng gunaan jurnal khusus, di antaranya untuk memper mudah proses pencatatan transaksi dan mengurangi biaya yang harus dikeluar kan untuk mencatat transaksi tersebut. Sesuai dengan transaksi yang terjadi dalam perusahaan dagang, jurnal khusus dibagi menjadi empat, yaitu jurnal pembelian, jurnal penerimaan kas, jurnal penjualan, dan jurnal pengeluaran kas.

Jurnal Pembelian (Purchase Journal)

Jurnal pembelian adalah jurnal khusus yang digunakan untuk mencatat pembelian barang dagangan atau aktiva lainnya secara kredit. Bentuk jurnal pembelian, yaitu sebagai berikut.
http://akuntansis.blogspot.com/2015/01/jurnal-khusus-perusahaan-dagang.html

Jurnal Penerimaan Kas (Cash Receipt Journal)

Jurnal penerimaan kas adalah jurnal khusus yang digunakan untuk mencatat semua penerimaan kas yang dilakukan per usahaan. Bentuk jurnal penerimaan kas, yaitu sebagai berikut.
Jurnal Penerimaan Kas (Cash Receipt Journal)

Jurnal Penjualan (Sales Journal)

Jurnal penjualan adalah jurnal khusus yang digunakan untuk mencatat penjualan barang dagangan dan barang lain secara kredit. Bentuk jurnal penjualan, yaitu sebagai berikut.
Jurnal Penjualan (Sales Journal)

Jurnal Pengeluaran Kas (Cash Payment Journal)

Jurnal pengeluaran kas adalah jurnal khusus yang digunakan untuk mencatat semua pengeluaran kas. Bentuk jurnal penge luaran kas, yaitu sebagai berikut.
Jurnal Pengeluaran Kas (Cash Payment Journal)
Pada perusahaan dagang, jurnal umum digunakan untuk men catat semua transaksi yang tidak dapat dimasukkan ke dalam salah satu dari keempat jurnal khusus tersebut. Misalnya, transaksi retur pembelian dan pengurangan harga serta retur penjualan dan pengurangan harga. Bentuk jurnal umum, sama seperti pada perusahaan jasa, yaitu sebagai berikut.
bentuk jurnal umum
Jurnal Khusus Perusahaan Dagang - (Special Journal) Transaksi perusahaan dagang secara garis besar terdiri atas transaksi pembelian, penjualan, penerimaan kas, dan pengeluaran kas. Transaksi-transaksi tersebut terjadi secara rutin atau berulangulang selama satu periode akuntansi. Oleh karena itu, pencatatan transaksi perusahaan dagang dilakukan dalam jurnal khusus. Namun, untuk transaksi yang jarang terjadi tetap dicatat dalam jurnal umum. Misalnya, transaksi pengembalian barang (retur) dan potongan.
Jurnal khusus adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi yang terjadi berulang-ulang dan sejenis. Dalam jurnal khusus, setiap jenis transaksi dikelompokkan berdasarkan jenis transaksinya sehingga pencatatannya lebih mudah. Oleh karena itu, tujuan peng gunaan jurnal khusus, di antaranya untuk memper mudah proses pencatatan transaksi dan mengurangi biaya yang harus dikeluar kan untuk mencatat transaksi tersebut. Sesuai dengan transaksi yang terjadi dalam perusahaan dagang, jurnal khusus dibagi menjadi empat, yaitu jurnal pembelian, jurnal penerimaan kas, jurnal penjualan, dan jurnal pengeluaran kas.

Jurnal Pembelian (Purchase Journal)

Jurnal pembelian adalah jurnal khusus yang digunakan untuk mencatat pembelian barang dagangan atau aktiva lainnya secara kredit. Bentuk jurnal pembelian, yaitu sebagai berikut.
http://akuntansis.blogspot.com/2015/01/jurnal-khusus-perusahaan-dagang.html

Jurnal Penerimaan Kas (Cash Receipt Journal)

Jurnal penerimaan kas adalah jurnal khusus yang digunakan untuk mencatat semua penerimaan kas yang dilakukan per usahaan. Bentuk jurnal penerimaan kas, yaitu sebagai berikut.
Jurnal Penerimaan Kas (Cash Receipt Journal)

Jurnal Penjualan (Sales Journal)

Jurnal penjualan adalah jurnal khusus yang digunakan untuk mencatat penjualan barang dagangan dan barang lain secara kredit. Bentuk jurnal penjualan, yaitu sebagai berikut.
Jurnal Penjualan (Sales Journal)

Jurnal Pengeluaran Kas (Cash Payment Journal)

Jurnal pengeluaran kas adalah jurnal khusus yang digunakan untuk mencatat semua pengeluaran kas. Bentuk jurnal penge luaran kas, yaitu sebagai berikut.
Jurnal Pengeluaran Kas (Cash Payment Journal)
Pada perusahaan dagang, jurnal umum digunakan untuk men catat semua transaksi yang tidak dapat dimasukkan ke dalam salah satu dari keempat jurnal khusus tersebut. Misalnya, transaksi retur pembelian dan pengurangan harga serta retur penjualan dan pengurangan harga. Bentuk jurnal umum, sama seperti pada perusahaan jasa, yaitu sebagai berikut.
bentuk jurnal umum

hubungan jurnal khusus dengan jurnal umum

Istilah Akuntansi dalam Bahasa Inggris Beserta Artinya

A

Asset ialah aktiva Additional investment ialah Investasi tambahan
Account ialah akun
Account receivable subsidiary ledger ialah Buku besar pembantu piutang
Accounting ialahakuntansi
Account payable subsidiary ledge ialah Buku besar pembantu utang
Accounting statement ialah Laporan akuntansi
Accumulation ialah Akumulasi
Accumulated depreciation ialah Akumulasi penyusutan
Accumulated depreciation of equipment ialah Akumulasi penyusutan peralatan
Account title ialahNama akun
Accumulated depreciation of vehicle ialah Akumulasi penyusutan kendaraan
Accumulated depreciation of building ialah Akumulasi penyusutan bangunan
Accumulated depreciation of machinery ialah Akumulasi penyusutan mesin
Accrued expensed ialahBeban yang masih harus dibayar
Administrative and general expense ialah Beban administrasi dan umumAdjustment entries ialah Jurnal penyesuaian
Adjusted trial balance ialahNeraca saldo setelah penyesuaian
Auditing ialah Akuntansi pemerikasaan
Advertise expense ialah Beban iklan

B

Balance sheet ialah Neraca Balance sheet items ialah Pos-pos neraca
Balance sheet approach ialah Pendekatan neraca
Balance ialah Saldo sisa
Building ialah Bangunan
Beginning capital ialah Modal awal periode
Bond payable ialah Obligasi utang Book keeping ialahPembukuan
Business unit entity concept ialah Konsep kesatuan usaha
Bank loan ialah Utang bank Budgeting ialah Akuntansi anggaran

 C

Capital ialah Modal
Cash flow ialah Arus kas
Cash receipt journal ialah Jurnal penerimaan kas
cash on hand ialah Kas di tangan
Cash in bank ialah Kas di bank
Cash sales ialah Penjualan tunai
Cash disbursement/cash payment journal ialah Jurnal pengeluaran kas
Check mark ialah Tanda pemeriksaan
closing entries ialah Jurnal penutup
Cost accounting ialah Akuntansi biaya
Cash discount ialah Potongan tunai
Commission expense ialah Beban komisi
Copyright ialah Hak cipta
Correction entries ialah Jurnal koreksi
Credit term ialah Syarat pembayaran
Commission revenue ialah Pendapatan komisi
Cost of goods sold ialah Harga pokok penjualan
Credit ialah Kredit
Current liabilities ialah Kewajiban lancar/jangka pendek
Current assets ialah Aktiva lancar
Current value ialahNilai masa kini
Capital stock ialah Modal saham

D

Debt ialahUtang
Debtor ialahDebitur
Depreciation expense ialah Beban penyusutan
Depreciation expense of vehicle ialah Beban penyusutan kendaraan
Debtors account ialahKartu piutang
Dividend ialah Keuntungan saham
Double entry ialahTata buku berpasangan
Debt capital ialah Modal pinjaman
Depreciation ialah Penyusutan
Depreciation expense of equipment ialah Beban penyusutan peralatan
Debit/credit memo ialah Nota debet/kredit
Double entry book keeping ialah Pembukuan berpasangan

E

Ending inventory/stock ialah Persediaan akhir barang dagangan
Expenditure ialah Pengeluaran
Equities ialah Hak atas kekayaan Equipment ialah Peralatan
Ending capital ialah Modal akhir periode
Expense ialah Beban

F
Fiscal period ialah Periode fiskal
Fixed assets ialah Aktiva tetap
Financial statement ialah Laporan keuangan
Freight in/transportation in/carriage inward ialah Biaya angkut pembelian
Freight out/transportation out/carriage outward ialah Biaya angkut penjualan
Financial accounting ialah Akuntansi keuangan
Fees income ialah Pendapatan jasa

G

General ledger ialah Buku besar umum
Goodwill ialah nama baik
Goods available for sale ialah Barang siap jual
Gain on sale of assets ialah Laba penjualan aktiva
General entries ialah Jurnal umum
Gross profit ialah Laba kotor
Government accounting ialah Akuntansi pemerintahan

H

Historical cost/at cost ialah Hak perolehan

I

Interest rates ialah Suku bunga
Income/revenue ialah Pendapatan
Interest expense ialah Beban bunga
Income tax ialah Pajak penghasilan
Interest receivable ialah Piutang bunga
Interest payable ialah Utang bunga
Interest income/revenue/earned ialah Pendapatan bunga
Interpreting ialah Penafsiran
Income statement ialah Laporan laba rugi
Intangible fixed assets ialah Aktiva tetap tidak berwujud
Invoice ialahFaktur
Income summary ialah Ikhtisar laba rugi
Insurance expense ialah Beban asuransi

J

Journal ialah Jurnal

L

Land ialah Tanah
Ledger ialah Buku besar
Long term liabilities ialahKewajiban jangka panjang
Marketable securities ialah Efek/surat berharga
Merchandise ialah Barang dagangan
Manufacturing ialah Pabrik
Maturity ialah Jatuh tempo
Liabilities ialah Kewajiban
Loss on sale of assets ialahRugi penjualan aktiva
Maturity value ialahNilai jatuh tempo
Machinery ialah Mesin
Management accounting ialah Akuntansi manajemen
Mortgage ialah Utang hipotik

N

Net asset ialah Aktiva bersih
Net income ialah Laba bersih
Net purchase ialah Pembelian bersih
Non-operating revenue ialah Pendapatan luar usaha
Notes payable ialahWesel bayar
Net loss ialah Rugi bersih
Net worth ialah Kartu persediaan Kekayaan bersih
Non-operating expense ialah Beban luar usaha
Notes receivable ialah Wesel tagih

O

Operating loss ialah Rugi operasional
Operating expense ialah Beban usaha
Owner’s equity ialah Modal pemilik

P

Poverty ialahkekayaan
Purchases ialah Pembelian
Prepaid expense ialah Beban dibayar dimuka
Prepaid rent ialahSewa dibayar dimuka
Perpetual system ialah Sistem berkala/terus-menerus
Post-closing trial balance ialah Neraca saldo setelah pentupan
Prepaid advertising ialah Iklan dibayar dimuka
Prepaid insurance ialah Asuransi bayar dimuka
Purchase invoice ialah Bukti pembelian

O

Operating income ialah Laba operasional

R

Rent income/revenue ialah Pendapatan sewa
Residual value ialah Nilai residu
Retained earnings ialah Laba ditahan
Rent expense ialah Beban sewa
Report form ialah Laporan
Reversing entries ialah Jurnal pembalik

S

Salaries expense ialah Beban gaji
Sales invoice ialah Bukti penjualan
Sales journal ialah Jurnal penjualan
Special journal ialah Jurnal khusus
Social accounting ialah Akuntansi kemasyarakatan
Stock card ialah Kartu persediaan
Subsidiary ledger ialah Buku besar tambahan/pembantu
Salaries payable ialah Utang gaji
Selling expense ialah Beban penjualan
Stock control ialah Pengendalian persediaan
Source of document ialah Bukti-bukti dokumen
Stock ledger sheets ialah Buku persediaan
Supplies expense ialah Beban perlengkapan

T

Tangible fixed assets ialah Aktiva tetap berwujud
Tax accounting ialah Akuntansi perpajakan
Tax payable ialahUtang pajak
Trade discount ialah Potongan dagang
Trial balance ialahNeraca saldo
Tax expense ialah Beban pajak
Trademark ialahMerek dagang
Transaction ialah Transaksi

U

Unearned service revenue ialah Pendapatan jasa diterima dimuka
Unearned rent ialah Pendapatan sewa diterima dimuka

W

Worksheet ialah Kertas saham

sumber : http://www.sekolahbahasainggris.com/101-istilah-akuntansi-dalam-bahasa-inggris-beserta-artinya/